Jumat, 13 Maret 2015
Diposting oleh
Fitria Adi Mustika
di
20.27
Benda Pada Umumnya
Memiliki 3 Fase Yaitu :
v
Fase Padat
Dalam keadaan padatan gaya-gaya
intermolekul menjaga molekul-molekul berada dalam hubungan spasial tetap. Letak
molekul sangat berdekatan dan teratur, gaya tarik antarmolekul sangat kuat
sehingga gerakan molekul tidak bebas. Gerakan molekul zat padat hanya terbatas
bergetar(vibrasi) dan berputar(rotasi) di tempat saja. Molekul-molekulnya tidak
mudah dipisahkan sehingga bentuknya selalu tetap.
v Fase
Cair
Dalam cairan, gaya-gaya antarmolekul menjaga molekul
tetap berada berdekatan, namun tidak ada hubungan spasial yang tetap.Gerakan
molekul cukup bebas, bentuknya mudah berubah tetapi volumenya tetap. Molekul
zat cair dapat berpindah tempat tetapi tidak mudah meninggalkan kelompoknya
karena
masih terdapat gaya tarik
menarik.
v Fase
Gas
Dalam keadaan gas molekul
lebih terpisah dan gaya tarik antarmolekul relatif tidak mempengaruhi
gerakannya. Bergerak sangat bebas karena gaya tarik menarik antarmolekul hampir
tidak ada. Volume dan bentuknya mudah berubah.Zat gas dapat mengisi seluruh
ruangan yang ada.
Fase-fase suatu zat(padat, cair, gas) dapat
terbentuk pada temperatur dan tekanan tertentu yang tak dapat saling berubah
yang dapat menunjukkan kesetimbangan fase zat-zat tersebut
Perubahan Wujud Zat
a.
Mencair
Pencairan atau Peleburan (kadang-kadang
disebut fusi) adalah proses yang menghasilkan perubahan fase zat
dari padat ke cair. Energi internal zat padat meningkat
(biasanya karena panas) mencapai temperatur tertentu (disebut titik leleh)
saat zat ini berubah menjadi cair.Benda yang telah mencair sepenuhnya disebut benda
cair.
Pada saat melebur zat
memerlukan kalor dan saat membeku zat melepaskan kalor.Banyaknya kalor yang
diperlukan suatu zat pada saat melebur, di titik leburnya disebut kalor beku,
sedangkan banyaknya kalor yang dilepaskan suatu zat pada saat membeku di titik
bekunya disebut kalor lebur. Pada tekanan tertentu kalor lebur sama dengan
kalor beku dan titik lebur sama dengan titik beku, kalor beku dan kalor lebur
juga disebut kalor laten (kalor tersembunyi), yaitu kalor laten beku dan kalor
laten lebur. Pada saat percobaan diperoleh suatu kesimpulan bahwa kalor yang
diperlukan atau dilepas untuk melebur atau membeku sebanding dengan massanya
dan tergantung jenis bendanya.
Di tulis dengan
persamaan :
Kalor lebur zat (L) dapat dinyatakan dengan persamaan
sebagai berikut :
L = Q = m.L
Keterangan :
L = Kalor Lebur zat (Joule/kg)
m = massa
zat (kg / gram)
Q = jumlah kalor yang
diperlukan atau dilepaskan pada saat melebur atau membeku (J atau kal)
b.
Membeku
Membeku adalah proses perubahan
wujud suatu zat dari cair menjadi padat. Sebagai contoh, pada suhu tertentu air
dapat membeku menjadi es. Proses membekunya suatu zat biasanya terjadi pada
suhu yang rendah. Suhu ketika suatu zat cair berubah wujud menjadi padat
dinamakan titik beku. Setiap benda memiliki titk beku yang berbeda-beda Titik
beku merupakan sifat fisika benda yang dapat digunakan utnuk meramalkan bentuk
zat pada suhu tertentu.
c. Menguap
Menguap
adalah proses perubahan wujud suatu zat dari bentuk cair menjadi gas atau uap.
Suhu ketika suatu zat cair berubah menajdi uap disebut dengan titik uap.
Ketika
suatu zat cair dipanaskan pada tekanan normal (1 atm), maka pada suhu tertentu
akan terlihat pada seluruh bagian zat cair timbul gelembung-gelembung yang
bergerak ke atas dan kemudian pecah saat mencapai permukaan. Pada keadaan yang
demikian, zat cair dikatakan mendidih. Ketika suatu zat cair mendidih, maka
hampir tiap bagian zat segera berubah menjadi uap. Berdasarkan hal ini, maka
titik uap sering disebut dengan titik didih. Sebagai contoh, air murni mendidih
ketika mencapai suhu + 100 pada tekanan normal (1 atm), dan pada keadaan
tersebut partikel-partikel air akan berubah menjadi gas.
d. Mengembun
Kondensasi atau pengembunan adalah
perubahan wujud
benda ke
wujud yang lebih padat, seperti gas (atau uap) menjadi cairan.
Kondensasi terjadi ketika uap didinginkan menjadi cairan, tetapi dapat juga
terjadi bila sebuah uap dikompresi(Yaitu tekanan yang ditingkatkan) menjadi
cairan, atau mengalami kombinasi dari pendinginan dan kompresi. Cairan yang
telah terkondensasi dari uap disebut kondensat.
Pada pengembunan zat
melepaskan kalor. Percobaan menunjukkan bahwa titik didih sama dengan titik
embun dan kalor didih sama dengan kalor embun. Kalor yang diperlukan atau
dilepas saat mendidih atau mengembun selain tergantung bendanya juga sebanding
dengan massanya.Dirumuskan :
e. Menyublim
Sublimasi adalah perubahan wujud dari padat ke
gas tanpa mencair terlebih dahulu. Misalkan es yang langsung menguap
tanpa mencair terlebih dahulu. Pada tekanan normal, kebanyakan benda dan zat
memiliki tiga bentuk yang berbeda pada suhu yang berbeda-beda. Pada kasus ini
transisi dari wujud padat ke gas membutuhkan wujud antara. Namun untuk beberapa
antara, wujudnya bisa langsung berubah ke gas tanpa harus mencair. Ini bisa
terjadi apabila tekanan udara pada zat tersebut terlalu rendah untuk mencegah
molekul-molekul ini melepaskan diri dari wujud padat.
f. Mengkristal
Desublimasi adalah proses
peengkristalan dimana hal ini terjadi karena proses mengerasnya/membekunya
suatu benda yang memiliki zat-zat tertentu dan memiliki unsur-unsur
zat yang dapat memberikan warna saat mengeras dan jika dilihat seperti warna
kristal. Hal ini adalah lawan dari Sublimasi.
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
Daftar Blog Saya
Total Tayangan Halaman
Diberdayakan oleh Blogger.