Jumat, 13 Maret 2015

Aturan Fasa

Adanya dua fasa dalam kesetimbangan mengimplikasikan kondisi :
                                                                                            (12.23)
Yang berarti bahwa dua variable intensif yang diperlukan untuk menguraikan keadaan sistem tidak lagi bersifat independen tetapi saling berhubungan. Karena adanya hubungan ini, hanya satu variable intensif baik tekanan atau temperature diperlukan untuk menguraikan keadaan sistem. Sistem memiliki satu derajat kebebasan atau bersifat univarian sementara jika hanya satu fasa yang ada, diperlukan 2 variabel untuk mendeskripsikan sistem dan sistem memiliki dua derajat kebebasan atau bivarian. Jika ada tiga fasa, maka ada dua hubungan antara T dan p
                                            (12.24)
Dua hubungan ini akan menentukan T dan p secara komplit. Tidak ada lagi informasi yang diperlukan untuk mendeskripsikan keadaan sistem. Sistem seperti itu dinamakan invariant dan tidak memiliki derajat kebebasan. Tabel 12.1 memperlihatkan hubungan antara jumlah derajat kebebasan dan jumlah fasa yang ada pada sistem satu komponen. Tabel ini menyimpulkan suatu aturan yang menghubungkan derajat kebebasan F terhadap jumlah fasa yang ada P.
                                                            F = 3 – P,                                                        (12.25)
Yang merupakan aturan fasa untuk sistem satu komponen.

Akan sangat membantu jika kita memiliki satu aturan sederhana yang dapat langsung memutuskan berapa banyak variable independen yang dibutuhkan untuk mendeskripsikan sistem. Biasanya dalam studi tentang sistem dengan banyak komponen dan banyak fasa, penyederhanaan terhadap aturan dapat diperbolehkan.

Tiap – tiap persamaan yang menghubungkan variable – variable ini mengimplikasikan bahwa satu variable bersfiat dependen ketimbang independen, maka kita harus menentukan jumlah total persamaan yang menghubungkan variable – variable ini.Jumlah variable independen F didapat dengan mengurangkan jumlah total persamaan dari jumlah total variable :
F = PC + 2 – P – C(P – 1),
F = C – P + 2                                                              (12.26)
Persamaan (12.26) adalah aturan fasa J. Willard Gibbs. Cara terbaik untuk menghafal aturan fasa adalah dengan menyadari bahwa kenaikan jumlah komponen akan meningkatkan jumlah variable, sehingga C akan memiliki tanda positif. Kenaikan jumlah fasa meningkatkan jumlah kondisi kesetimbangan dan jumlah persamaan, sehingga mengeliminasi beberapa variable, oleh karenanya P akan bertanda negatif.

Pada sistem satu komponen, C = 1 sehingga F = 3 – P. Hasil ini sama dengan persamaan (12.25). Persamaan (12.25) menunjukkan jumlah terbesar fasa yang bisa ada pada kesetimbangan pada sistem satu komponen adalah 3. Dalam sistem sulfur misalnya tidak dimungkinkan untuk sulfur rhombic, monoclinic, liquid dan gas ada dalam kesetimbangan satu sama lain. Kesetimbangan kuadruple berarti 3 kondisi independen pada dua variable dan tidak dimungkinkan hal ini terjadi.

Untuk sistem dengan satu komponen dimungkinkan untuk menurunkan dengan mudah konsekuensi dari aturan fasa. Kesetimbangan diwakili oleh garis dan perpotongannya dalam diagram 2 dimensi seperti yang sudah digunakan dalam bab ini. Namun jika sistem memiliki 2 komponen maka diperlukan tiga variable dan diagram fasa tersusun atas surface dan perpotongannya secara tiga dimensi. Jika ada tiga komponen, diperlukan surface dengan empat dimensi ruang. Visualisasi dari situasi secara menyeluruh akan sulit dalam tiga dimensi dan mustahil untuk empat dimensi atau lebih. Walau demikian, aturan fasa dengan kesederhanaannya mengekspresikan batasan pada titik perpotongan surface ruang multidimensional ini. Atas alasan ini aturan fasa Gibbs diperhitungkan diantara generalisasi utama dalam ilmu Fisika.


0 Comments:

Post a Comment



Daftar Blog Saya

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

By :
Free Blog Templates