Selasa, 28 April 2015

sinar x


Kamis, 02 April 2015

           Mesin adalah alat untuk mengubah energy kalor dari zat kerja menjadi energy mekanis yang bermanfaat. Terdapat dua jenis mesin yaitu mesin kalor dan mesin pendingin, unjuk kerja dari kedua mesin ini masing-masing ditunjukkan oleh efisiensi dan koefisien kerjanya.
            Dibedakan dua jenis proses yaitu proses reversible dan proses ireversibel. Proses reversible didefinisikan sebagai serangkaian proses yang berlangsung pada suatu sistem yang akhirnya mengembalikan keadaan sistem ke keadaan semula tanpa perubahan pada keadaan sistem – sistem yang lain atau sekelilingnya. Proses yang tidak memenuhi syarat tersebut disebut proses ireversibel.
            Siklus carnot merupakan siklus yang terdiri dari dua proses isothermal dan dua proses adiabatic reversible. Mesin yang bekerja berdasar siklus Carnot disebut mesin carnot.
            Pernyataan Clasius pada dasarnya menyatakan bahwa untuk memindahkan kalor dari tendon dingin ke tendon kalor diperlukan kerja/usaha oleh “sistem perantara”. Sedang pernyataan Kelvin Planck pada dasarnya menyatakan bahwa perubahan kalor menjadi kerja tidak dapat terjadi 100%. Jadi selalu adakalor yang terbuang. Pernyataan clausius dan Kelvin planck tentang hokum dua termodinamika adlah setara, jika pernyataan Clausius tidak benar maka pernyataan Kelvin planck tidak benar atau sebaliknya.
Efisiensi mesin ireversibel tidak dapat lebih besar dari mesin reversible yang beroperasi diantara dua tendon yang sama.
Suhu termodinamik adalah suhu yangtidak tergantung pada sifat zat kerja. Karena suhu termodinamik nol tidak dapat dicapai maka suhu nol pada skala termdinamik disebut nol mutlak.
            Seperti pada hokum pertama, hokum kedua juga dapat digambarkan secara grafis dengan menggunakan diagram T-s dan diagram h-s. dengan diagram T-s, jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan oleh sistem termodinamis dapat digunakan. Seringkali sebuah proses juga digambarkan dalam diagram h-s (atau digambarkan Mollier). Keuntungan menggunakan Mollier adalah kerja,kalor, dan efisiensi dapat ditentukan dari titik ordinat dalam siklus. Pada saerah jenuh cair-uap, entropi jenis dapat dihitung dengan menggunakan besar-besar kualitas x.
            Dengan menggunakan hokum pertama dan definisi entropi dapat dicari hubungan penting pertama. Sedangkan hubungan penting kedua diturunkan dari hubungan pertama yang digabungkan dengan definisi dari entalpi.
            Sebagai petunjuk belajar, setelah mempelajari seluruh bab diharapkan dapat :
1.      Menuliskan arti istilah yang dicetak miring dan tebal dalam bagian teks
2.      Menjawab seluruh pertanyaan-pertanyaan dan menyelesaikan soal-soal yang diberikan di akhir bab.
Sumber : Buku Termodinamika Penerbit Ainie Khuriati Riza Sulistiati Penerbit Graha Ilmu halaman 190



Sejumlah tertentu dari bahan yang sedang diteliti disebut sistem. Sistem termodinamik adalah sistem yang keadaannya diberikan oleh besaran-besaran termodinamik. Berdasarkan interaksi dengan lingkungannya, sistem dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sistem terbuka, tertutup, dan terisolasi.
            Keadaan suatu sistem ditentukan oleh beberapa syarat yang disebut sifat sistem, yang biasanya diamati secara kuantitatif yang disebut besaran. Besaran dibagi menjadi dua yaitu, besaran ekstensif dan besaran instensif. Terdapat tiga sifat sistem yang penting, yaitu volume, tekanan, dan suhu.
            Perbandingan antara besaran ekstensif suatu sistem terhadap massa sistem disebut harga jenis purata dari sistem. Harga jenis molal purata didefinisikan sebagai perbandingan antara harga dari besaran ekstensif dengan jumlah mol dari sistem.
            Apabila suatu sistem memenuhi syarat-syarat keset  imbangan mekanis, termal dan kimiawi maka sistem disebut dalam keadaan kesetimbangan termodinamik.
            Proses adalah perubahan suatu sistem dari satu keadaan ke keadaan lain. Dikenal dua jenis proses yaitu kuasistatis dan tidak kuasistatis. Proses kualistatis dibedakan menjadi poses isothermal, isochoris, isobaris dan adibiatis. Bila dua sistem satu sama lain berada dalam kesetimbangan termal maka suhu kedua sistem tersebut sama. Alat untuk mengukur suhu disebut thermometer. Thermometer yang baik ditentukan oleh kepekaannya, ketelitiannya, dan keterulangannya (dengan diperbanyak)serta kecepatannya mencapai kesetimbangan termaldengan sistem lainnya. Skala yang digunakan dalam keteknikan adalah Rankine dan Fahrenheit, sedangkan dalam satuan metris digunakan skala Kelvin – dan Celcius.
            Perilaku gas pada tekanan rendah mempunyai hubungan dan disebut sebagai gas ideal.
Terdapat dua model untuk menganalisis campuran beberapa gas yaitu model Dalton dan model Amagat.model Dalton, sifat – sifat dari setiap komponen gas campuran berada paad tekanan terpisah dengan volume campuran. Sedangkan model Amagat, sifat-sifat dari setiap komponen dianggap seolah –olah setiapkomponen gas campuran berada terpisah pada volume dengan tekanan campuran.
Sebagai petunjuk belajar, setelah mempelajari  seluruh bab diharapkan dapat
1.      Menuliskan arti istilah yang dicetak miring dan tebal dalam bagian teks.
2.      Menjawab seluruh pertanyaan-pertanyaan dan menyelesaikan soal-soal yang diberikan diakhir bab.
3.      Menjelaskan tentang sistem termodinamik.
4.      Menjelaskan tentang sifat sistem dan membedakan antara besaran ekstensif dan besaran intensif
5.      Menjelaskan berbagai jenis kesetimbangan dan proses termodinamika
6.      Mendefinisikan tekanan dan menguraikan berbagai jenis tekanan
7.      Menjelaskan hukumke nol termodinamika
8.      Menentukan skala suhu dan mengkonversi suhu dalam berbagai skala suhu termodinamik dalam satuan metris maupun keteknikan.

Sumber : Buku Termodinamika Penerbit Ainie Khuriati Riza Sulistiati Penerbit Graha Ilmu halaman 46-47



Daya guna (Eksergi) dan Keadaan Mati

Dayaguna (Eksergi)

Apabila interaksi kalor terjadi antara sistem dan lingkungannya, kerja berguna maksimum yang dapat dilakukan oleh sistem menunjukkan dayaguna (eksergi) energy sistemnya. Kerja maksimum dilakukan hanya bila sistem mengalami proses reversible sebelum sistem akhirnya mencapai kesetimbngan dengan lingkungannya. Setelah kesetimbangan tercapai, sistem tidak dapat lagi membangkitkan kerja lebih lanjut, dan nilai dayagunanya menjadi nol.
            Menurut hukumpertama, energy tidak dapat dimusnahkan selama proses, hanya dapat berubah bentuk dari satu ke lainnya. Sebaliknya oleh bertambahnya entropi (hokum ke dua termodinamika). Mjusnahnya dayaguna sebanding dengan meningkatknya entropi sistem dan lingkungan. Dayaguna yang dimusnahkan disebut energy tak berdayaguna.
Keadaan Mati
Jika keadaan materi dalam sistem tertutup yang berjumlah tertentu dan terpisah dari lingkungan, kesempatan terjadinya kerja menurun dan akhirnya hilang ketika sistem dan lingkungan mecapai kesetimbangan.
Sekali sistem dan lingkungan berada dalam kesetimbangan, tidak ada perubahan keadaan lebih lanjut dari sistem yang dapat terjadi secara spontan. Pada keadaan ini, sistem tidak dapat lagi membangkitkan kerja. Bila sebuah sistem dan lingkungannya ada dalam kesetimbangan satu sama lain, sistem dikatakan dalam keadaan mati. Misalkan keadaan berubah dari keadaan awal 1 ke keadaan akhir 0. Pada keadaan ini sistem berada dalam kesetimbangan termal dan mekanis dengan lingkungan. Kerja reversible maksimum yang dilakukan
Wrev = (-Qrev – ΔE) + (Qrev + T0 ΔS)
= - ΔE + T0 ΔS = - (E0-E)+ T0  (S0-S)       (6-44)
= (E - T0S) – (E0 - T0 S0)
Perpindahan kerja berguna didefinisikan sebagai perpindahan kerja reversible maksimum dikurangi kerja dilakukan oleh atmosfer, dapat dituliskan sebagai
Wu = Wrev-Wlingk
Jika tekanan lingkungan adalah po, kerja yang dilakukan oleh atmosfer adalah
Wlingk= p0 (V0-V) = -p0(V -V0)
Sehingga kerja berguna Wu = Wrev - p0  ΔV (6-45)
Atau
Wu = Wrev - p0 dv/dt
Kerja berguna
Wrev,u = (E- T0S) = (E0 - T0 S0) - p0 (V0-V)               (6-46)
            Energi E mencakup energy kinetic, energy potensial, dan energy dalam dari sistem.
Sumber : Buku Termodinamika Penerbit Ainie Khuriati Riza Sulistiati Penerbit Graha Ilmu halaman 212



Perpindahan Kalor Secara Pancaran


Mungkin anda tidak asing dengan istilah api unggun. Api unggun yang sering dinyalakan ketika melakukan kegiatan kemah atau pramuka pada malam hari. Apa yang dapat kamu rasakan saat kamu berada di sekitar nyala api unggun ? Kamu akan merasakan hangatnya api unggun dari jarak berjauhan. Bagaimanakah panas api unggun dapat sampai ke badanmu? Kalor yang kamu terima dari nyala api unggun disebabkan oleh energi pancaran. Kalor ini berpindah tanpa melalui zat perantara. Jadi pengertian Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara.

Contoh lain yang merupakan peritiwa radiasi adalah peristiwa panasnya sinar matahari hingga sampai ke bumi. Peristiwa ini dimanfaatkan untuk mengeringkan sesuatu misalnya menjemur pakaian. Jika tidak ada peristiwa radiasi anda tidak akan bisa mengeringkan pakaian. Bagaimana cara mengetahui adanya radiasi atau pancaran kalor?
Alat yang digunakan untuk mengetahui adanya radiasi kalor atau energi pancaran kalor disebut termoskop. Termoskop terdiri dari dua buah bola kaca yang dihubungkan dengan pipa U berisi air alkohol yang diberi pewarna.
Alat yang digunakan untuk menyelidiki sifat radiasi berbagai permukaan disebut termoskop diferensial. Kedua bola lampu dicat dengan warna yang sama, tetapi di antara bola tersebut diletakkan bejana kubus yang salah satu sisinya permukaannya hitam kusam dan sisi lainnya mengkilap. Jika bejana kubus diisi dengan air panas, akan terlihat permukaan alkohol di bawah bola B turun.  Perbedaan ini disebabkan karena kalor yang diserap bola B lebih besar daripada bola A. Dari hasil pengamatan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1.                  Permukaan benda hitam, kusam, dan kasar merupakan pemancar dan penyerap kalor yang baik.
2.                  Permukaan benda putih, mengkilap dan halus merupakan pemancar dan penyerap kalor yang buruk

Oleh karena itu jika anda ingin melancong ke pantai pada siang hari jangan menggunakan pakaian hitam gunakan pakaian yang mengkilap atau putih. Kenapa? Ini akan berlaku konsep perpindahan kalor secara radiasi.

Penerapan Radiasi Benda Hitam


Setelah kita membahas konsep radiasi benda hitam, kali ini kita akan mempelajari penerapannya. Dengan menggunakan prinsip radiasi benda hitam, kita dapat menentukan daya yang dipancarkan oleh matahari, suhu matahari, dan radiasi yang dipancarkan oleh tubuh manusia.
1. Penentuan Suhu Permukaan Matahari
Suhu permukaan matahari atau bintang dapat ditentukan dengan mengukur daya radiasi matahari yang diterima bumi. Dengan menggunakan hukum Stefan-Boltzmann, total daya yang dipancarkan oleh matahari adalah:
PM = I.A
Jika diketahui:
. σ . TM4
= luas permukaan matahari = 4πRM
= 1
maka PM = e . σ . TM44πRM
Matahari memancarkan daya yang sama ke segala arah. Dengan demikian bumi hanya menyerap sebagian kecil.  
Pabs = PM (Л RB2/ 4 Л D2 ) = (𝜎TM4) (4ΠrM2) ( Л RB2/ 4ΠD2 )

Keterangan:
PM : daya yang dipancarkan matahari (watt)
TM : suhu permukaan matahari (K)
RM : jari – jari matahari (m)
σTM4 : laju radiasi matahari (watt/m2)
Pabs : daya yang diserap bumi (watt)
RB : jari-jari bumi (m)
: jarak matahari ke bumi (m)
Meskipun bumi hanya menyerap sebagian daya dari matahari, namun bumi mampu memancarkan daya ke segala arah. Besar daya yang dipancarkan bumi adalah :

Pemt = ( 𝜎TB4 ) ( 4 π RB2)

Keterangan:
Pemt : daya yang dipancarkan bumi (watt)
TB : suhu permukaan bumi (K)
Misalnya bumi berada dalam kesetimbangan termal maka daya yang diserap bumi sama dengan daya yang dipancarkan. Dengan demikian suhu permukaan matahari adalah :
TM = TB √2D/RM

2. Radiasi Energi yang Dipancarkan Manusia
Penerapan radiasi benda hitam juga dapat diterapkan pada benda-benda yang tidak berada dalam kesetimbangan radiasi. Sebagian besar energi manusia diradiasikan dalam bentuk radiasi elektromagnetik, khususnya inframerah. Untuk dapat memancarkan suatu energi, tubuh manusia harus menyerap energi dari lingkungan sekitarnya. Total energi yang dipancarkan oleh manusia adalah selisih antara energi yang diserap dengan energi yang dipancarkan.
PT = Ppancar – Pserap
Dengan memasukkan hukum Stefan-Boltzmann diperoleh totalenergi yang dipancarkan manusia sebagai berikut.
PT = σAe(T4 – To4)




Intensitas Radiasi Benda Hitam


Radiasi benda hitam adalah radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh sebuah benda hitam. Radiasi ini menjangkau seluruh daerah panjang gelombang. Distribusi energi pada daerah panjang gelombang ini memiliki ciri khusus, yaitu suatu nilai maksimum pada panjang gelombang tertentu. Letak nilai maksimum tergantung pada temperatur, yang akan bergeser ke arah panjang gelombang pendek seiring dengan meningkatnya temperatur.

Pada tahun 1879 seorang ahli fisika dari Austria, Josef Stefan melakukan eksperimen untuk mengetahui karakter universal dari radiasi benda hitam. Ia menemukan bahwa daya total per satuan luas yang dipancarkan pada semua frekuensi oleh suatu benda hitam panas (intensitas total) adalah sebanding dengan pangkat empat dari suhu mutlaknya. Sehingga dapat dirumuskan:

total = σ . T4 ....................................................... (1)

dengan I menyatakan intensitas radiasi pada permukaan benda hitam pada semua frekuensi, T adalah suhu mutlak benda, dan σ adalah tetapan Stefan-Boltzman, yang bernilai 5,67 × 10-8 Wm-2K-4.

Untuk kasus benda panas yang bukan benda hitam, akan memenuhi hukum yang sama, hanya diberi tambahan koefisien emisivitas yang lebih kecil daripada 1 sehingga:

total = e.σ.T4 ............................................................ (2)

Intensitas merupakan daya per satuan luas, maka persamaan (2) dapat ditulis sebagai:

P/A = = e. σ. T4 ...................................................... (3)

dengan:

P = daya radiasi (W)
A = luas permukaan benda (m2)
e = koefisien emisivitas
T = suhu mutlak (K)

Beberapa tahun kemudian, berdasarkan teori gelombang elektromagnetik cahaya, Ludwig Boltzmann (1844 - 1906) secara teoritis menurunkan hukum yang diungkapkan oleh Joseph Stefan (1853 - 1893) dari gabungan termodinamika dan persamaan-persamaan Maxwell. Oleh karena itu, persamaan (2) dikenal juga sebagai Hukum Stefan- Boltzmann, yang berbunyi:

“Jumlah energi yang dipancarkan per satuan permukaan sebuah benda hitam dalam satuan waktu akan berbanding lurus dengan pangkat empat temperatur termodinamikanya”.


Anda sekarang sudah mengetahui Radiasi Benda Hitam dan Radiasi Panas. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Budiyanto, J. 2009. Fisika : Untuk SMA/MA Kelas XII. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 298.

Referensi  Lainnya :

Hukum Stefan - Boltzmann (1898)[sunting | sunting sumber]

"Jika suatu benda hitam memancarkan kalor, maka intensitas pemancaran kalor tersebut sebanding-laras dengan pangkat empat dari temperatur absolut".



;;

Daftar Blog Saya

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

By :
Free Blog Templates